Style Switcher
Color Skins
08 Oct 2021

Kompos untuk lingkungan yang lebih baik oleh Duta Green Sutha

Kompos merupakan salah satu jenis pupuk organik yang sudah lama digunakan dan diproduksi. Pembuatan pupuk kompos menggunakan bahan-bahan organik yang sudah mengalami proses pelapukan karena terjadi interaksi antara mikroorganisme atau bakteri pembusuk yang bekerja di dalam bahan organik tersebut. 

Bahan organik yang biasa digunakan yaitu rumput, jerami, sisa ranting dan dahan, kotoran hewan, bunga yang rontok, serta bahan organik lainnya. Semua bahan organik tersebut akan mengalami pelapukan yang diakibatkan oleh mikroorganisme yang tumbuh subur pada lingkungan lembap dan basah.

UIN Sutha Jambi melalui Duta Green Sutha dibawah Koordinator Pusat Kajian Admisi Promosi dan Perankingan Dunia telah menginisiasi program Kompos yang akan diproduksi dengan skala besar yang memanfaatkan kulit buah dari penjual buah yang berada disekitar kampus dan sisa hasil dari pengolahan Eco-enzyme.

Pada dasarnya, proses pelapukan ini merupakan proses alamiah yang biasa terjadi di alam.  Namun, proses pelapukan secara alami ini berlangsung dalam jangka waktu yang sangat lama, bahkan bisa mencapai puluhan tahun. Untuk mempersingkat proses pelapukan, diperlukan adanya bantuan dari manusia. Jika proses pengomposan dilakukan dengan benar, proses hanya berlangsung selama 1—3 bulan saja, tidak sampai bertahun-tahun.

Kompos juga berguna untuk meningkatkan daya ikat tanah terhadap air sehingga dapat menyimpan air tanah lebih lama. Ketersediaan air di dalam tanah dapat mencegah lapisan kering pada tanah. Penggunaan kompos bermanfaat untuk menjaga kesehatan akar serta membuat akar tanaman mudah tumbuh. 

Pupuk Kompos ini merupakan pupuk yang paling aman pada lingkungan karena terbuat dari bahan organik dan prosesnya menggunakan mikroorganisme.