Style Switcher
Color Skins
02 Nov 2021

Mahasiswa dan Lingkungan

Menuju green campus yang berkelanjutan bukan suatu hal yang mudah, perlu dilakukan kerja keras, kerja sama antar unit yang tergabung dan termasuk di dalam nya, seperti di lingkungan kampus. Gerakan Green Campus merupakan gerakan penghijauan di area sekitar kampus dengan tujuan, membangun, dan menyejahterakan area kampus agar menjadi lingkungan yang asri, nyaman, dan sejahtera bagi para penghuninya.

Konsep green campus bukan hanya kampus yang tembok gedung nya berwarna hijau saja, tetapi lebih di tekankan pada kampus yang bisa menciptakan suasana yang sejuk,bersih,bebas dari sampah, rindang,nyaman, aman dan islami. Menuju green campus yang berkelanjutan tidak lah mudah, perlu di laksanakan dari hal kecil dan mendasar seperti mahasiswa.

Diketahui mahasiswa merupakan unit yang juga tergabung dan termasuk warga kampus, di mana mahasiswa mempunyai peranan penting dalam membantu mewujudkan kampus yang berkelanjutan.Mahasiswa merupakan generasi muda yang paling berperan besar terhadap perubahan suatu lingkungan.

Mahasiswa sebagai agen perubahan adalah yang mempunyai kesadaran jiwa, peka, peduli, dan punya imajinasi akan kehidupan yang lebih baik. Upaya untuk membuat perubahan inilah yang perlu diperjuangkan. Perubahan tidak bisa terjadi begitu saja. Diperlukan gerakan masif dan terus-menerus untuk mengubah kondisi sekarang .

Namun kenyataannya, masih banyak mahasiswa yang acuh tak acuh untuk berpartisipasi dalam program Green Campus, ini akan menjadi sebuah masalah jika dibandingkan dengan mahasiswa yang peduli dan tidak berat sebelah.

Banyak hal yang dapat dilakukan mahasiswa untuk membantu program green campus, misal nya dilakukan pada hal kecil seperti, membawa Tumbler atau air minum sendiri ke kampus, membawa bekal makanan dari rumah, contoh kecil tersebut mempunyai manfaat yang sangat luar biasa, mengapa dikatakan sangat luar biasa, karena dengan membawa bekal dan minum sendiri maka sampah yang dihasilkan dari makanan yang di beli akan berkurang. Dan bukan hanya itu, selalin mengurangi sampah makanan, maka lebih terjamin kebersihan, dan kesehatan serta higenis nya suatu makanan dan minuman yang kita bawa sendiri.

Tidak hanya itu di kampus mempunyai berbagai macam organisasi, tetapi sangat sedikit organisasi yang menggerakkan untuk mengarah kepada membantu program green campus yang berkelanjutan. Ada organisasi yang mengarah membantu menuju program green campus tetapi anggota nya tidak mau meluangkan waktu dan mengerahkan tenaga nya untuk bertindak melakukan kegiatan. Disini lah kesadaran mahasiswa masih kurang bahkan sangat kurang bukan hanya pada program green campus saja tetapi pada lingkungan sekitar nya masih acuh tak acuh, seringkali mahasiswa mengabaikan  sampah yang berserakan di wilayah kampus atau kelas mereka, padahal itu merupakan sampah sampah yang dihasilkan oleh mereka - mereka sendiri, tanpa mereka sadari sampah yang berserakan tersebut sudah bisa menghambat tercapainya gree campus yang berkelanjutan.

Nah, mengapa mahasiswa kurang menyadari akan pentingnya green campus yang berkelanjutan, karena kurang nya sosialisasi antara pemimpin dan mahasiswa, mahasiswa kurang mengetahui apa itu green campus yang berkelanjutan, apa manfaat dan dampak dari program green campus tersebut, apa usaha yang bisa mereka lakukan untuk menuju green campus yang berkelanjutan. Terkadang komunikasi yang intens perlu di lakukan untuk menjawab semua pertanyaan dan dapat menginformasikan kepada mahasiswa bahwasanya program green campus merupakan program yang sangat luar biasa bagus nya,yang menciptakan suasana kampus yang bersih,aman,sehat, islami dan lain lain.

Kampus merupakan tempat bagi para mahasiswa untuk menuntut ilmu dan melakukan berbagai aktifitas sehingga tak jarang mereka menjadikan kampus sebagai rumah kedua bagi mahasiswa. Maka dari itu, peran mahasiswa sangat dibutuhkan untuk menjaga dan menciptakan lingkungan yang sehat, bersih, dan indah. Dengan lingkungan yang bersih dan sehat mahasiswa dan dosen bisa terhidan dari penyakit.

Kampus yang bersih dan rapi adalah dambaan semua warga kampus. Dengan lingkungan kampus yang bersih dan sehat maka mahasiswa maupun dosen dapat beraktifitas  dengan suasana yang menyenangkan, dosen juga dapat mengajar dengan nyaman. Kebersihan lingkungan kampus merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya tnggung jawab petugas kebersihan. Oleh karena itu, dibutuhkan kesadaran masing-masing dari semua warga kampus.

Dalam Islam ada hadis yang berisikan tentang kebersihan.

"An sa’dibni abi waqqasin ’an abihi ’aninnabiyyi sallallahu ’alaihi wasallama innallaha tayyibun yuhibbuttayyiba nadifun yuhibbunnadifa karimun yuhibbulkarama jawadun yuhibbuljawada fanaddifu afnaitakum."

Artinya: "Dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam: Sesungguhnya Allah SWT itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Maha Mulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu." (HR. Tirmizi).

"Thuhuru syathru al iimaani."

Artinya: "Bersuci (thaharah) itu setengah daripada iman." (HR. Ahmad, Muslim, dan Tirmidzi)

Mahasiswa merupakan generasi muda yang paling berperan besar terhadap perubahan suatu lingkungan. Mahasiswa dianggap agent of change, dimana meraka menjadi seseorang yang membawa perubahan dan di contoh oleh masyarakat. Mereka harus mempengaruhi orang lain untuk melakukan hal baik yang bisa berdampak untuk Negara lain, dapat dimulai dengan hidup bersih dari sampah.

Peran mahasiswa disini adalah sadar terhadap lingkungan dan menjaga kebersihan lingkungan kampus. Sebagai mahasiswa harus bisa menjadi contoh yang baik untuk adik tingkatnya, serta masyarakat, agar ikut mendukung tercapainya tujuan dalam menjaga kebersihan lingkungan dari sampah, supaya tidak menyebabbkan penyakit ataupun hal-hal yang tidka diingkan di masa depan.

Kesadaran mahasiswa sangat penting, jika mereka meremehkan lingkungan kampus maka akan berdampak pada lingkungan kampus yang kotor. Kampus yang kotor bisa menyebabkan proses belajar mengajar terhambat dan tidak kondusif. Rasa kurang nyaman pun timbul sehingga mahasiswa tidak fokus belajar di lingkungan yang kotor. Mahasiswa akan merasa stress dan akan menurunnya motivasi belajar. dan tentunya menghambat proses dari program green campus.

Untuk mengatasi semua masalah yang dapat merusak bumi hingga sampai pada titik terakhir. Tentu saja, berbagai macam upaya perlu dilakukan dengan baik oleh seluruh manusia. Baik yang memang merusak maupun yang tidak untuk tetap ikut hidup nyaman dalam tempat ini. Ada berbagi macam gerakan yang memang perlu dikerjakan oleh masyarakat dalam proses menjaga ini. Termasuk mahasiswa untuk membantu proses program green campus diharapkan mahasiswa lebih peka dan memiliki rasa sadar diri yang tinggi dan mencintai serta memperhatikan lingkungan sekitar nya, upaya yang dapat dilakukan mahasiswa ialah seperti membawa Tumbler sendiri,membawa bekal dari rumah, mengurangi jumlah pemakaman plastik dari makanan yang yang di beli, menempatkan sampah pada tempatnya, ikut melaksanakan/berpartisipasi dalam reboisasi yang dilakukan oleh kampus. Kegiatan pengelolaan sampah organik merupakan perwujudan untuk menuju Green Campus merupakan salah satu kegiatan untuk mewujudkan lingkungan yang baik dan dapat dimanfaatkan bagi masyarakat kampus. Contohnya pemanfaatan limbah kertas yang diolah kembali menjadi kerajinan tangan yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

Dalam sebuah jurnal penelitian mengatakan, tingkat kesadaran mahasiswa berada dalam kategori tinggi. Akan tetapi tingkat perilaku mahasiswa berada dalam kategori sedang. Hal ini menggambarkan bahwa dimana mahasiswa sudah berada ditahap sadar, perilaku ramah lingkungan itu penting, namun dalam implementasinya masih memiliki kategori sedang sehingga kesadaran ramah lingkungan hanya sebatas teori dan tidak di praktikkan oleh seluruh mahasiswa yang menjadi respondennya.

Menurut permasalahan tersebut penulis menyarankan kampus perlu memfasilitasi agar kesadaran ramah lingkungan yang baik dapat di terapkan  dalam prilaku mahasiswa yang ramah lingkungan. Seperti kegiatan sosialisasi green campus, workshop, seminar, dan pemasangan  spanduk ataupun poster. Selain itu juga perlu mengubah gaya hidup mahasiswa yang tidak berkelanjutan. Dengan cara beberapa gerakan yang menghemat energy di lingkungan kampus, penggunaan transportasi ramah lingkungan  pengurangan sampah plastic, salah satu contohnya membawa tumblr pribadi atau lainnya.

Aksi yang lebih kompleks dapat melibatkan keilmuan dari mahasiswa itu sendiri seperti pengumpulan sampah untuk kemudian dibuat menjadi kompos, mengupayakan pengelolaan sampah pada lingkungan kampus atau sekitar tempat tinggal, ataupun melakukan pengembangan komunitas pada komunitas masyarakat yang dinilai masih kurang dalam hal pengelolaan sampah. Pada dasarnya, salah satu faktor sosial yang mampu memengaruhi perilaku masyarakat adalah ketika mereka percaya bahwa orang lain bertindak karena lebih terinformasikan.

(Ririn - Duta Green Sutha)