Pusat Kajian Konservasi dan Sumberdaya Hayati menggelar seminar nasional Invasive Alien Species
Pusat kajian konservasi dan sumberdaya hayati menggandeng narasumber dari BRIN Pusat Riset Ekologi dan Etnobotnai (Dwinda Mariska Putri, S.Si., M.Sc) dalam acara seminar nasional dengan tema Invasive Alien Species (IAS) yang diselenggarakan pada (21/6/2023) secara virtual melalui zoom meeting yang diikuti 172 peserta dari 59 Intansi/Pemerintahan.
Dalam pembukaannya, Ketua Pusat Kajian Konservasi dan Sumberdaya Hayati (Bayu Kurniawan, M.Sc) memaparkan bahwa Indonesia merupakan salah satu Negara megabidoversitas yang paling tinggi di dunia, namun juga dikenal sebagai salah satu Negara dengan tingkat kehilangan keanekaragaman hayati yang tinggi. Salah satu penyebab hilangnya bidoversitas di Indonesia yaitu adanya Invasive Alien Species. IAS dapat diartikan sebagai spesies introduksi dan/atau spesies yang penyebarannya di luar tempat penyebaran alaminya yang dapat mengganggu atau mencancam keanekaragaman hayati spesies asli pada suatu habitat tertentu. Kegiatan ini juga dapat meningkatkan pemahaman terhadap masyarakat mengenai dampak serius dari berbagai jenis flora maupun fauna yang termasuk dalam kategori Invasive Alien Species. Kami berharap Peran serta masyarakat sangat penting untuk mengidentifikasi sejak dini agar mampu membedakan jenis flora atau fauna yang masuk kedalam kategori invasive alien species agar tidak merusak ekosistem lebih jauh lagi. Dikutip dari PermenLHK No. P.94 tahun 2016 jenis flora dan fauna yang termasuk jenis invasif yang sudah ada di Indonesia sebanyak 187 spesies.
Dalam penyampaian Dwinda Mariska Putri, S.Si., M.Sc pada seminar nasional ini menyampaikan bahwa suatu spesies introduksi akan menjadi spesies invasice setelah melewati 5 tahapan: yang pertama Trasnport, pada bagian transport suatu spesies dibawa ketempat yang baru terdapat tiga alasan yaitu perdagangan karena memiliki nilai ekonomi, stabilitas pangan, dan manipulasi ekosistem. Kedua yaitu Introduksi, spesies yang sudah dibawa (introduksi) ditanam pada lokasi baru. Ketiga yaitu Establishment, establishment merupakan spesies yang ditanaman pada habitat baru telah menghasilkan anakan (misalnya jika tumbuhan akan menghasilkan biji, seedling, dll). Keempat yaitu Spreading atau distribusi. Pada tahapan spreading spesies yang ditanaman pada habitat baru telah mencapai tahan terhadap kondisi iklim baru atau sudah mampu beradaptasi dan menyebar keseluruh habitat. Kelima yaitu Impacts, ini merupakan tahap akhir yaitu memiliki dampak terhadap kerusakan ekosistem. Pada tahapan ini harus ada upaya eradiksi utuk mengatahi dapat kerusakan pada ekosistem.
Mengapa IAS perlu dikendalikan? IAS meruapakan ancaram utama terhadap penurunan keanekaragaman hayati lokal, dan merupakan ancaman konstan penyebab penurunan atau menghilangkan spesies asli atau endemic dan mengancam fungsi ekologis. link youtube https://www.youtube.com/watch?v=UuYiwbRK_VE&t=3969s
Kegiatan ini diikuti oleh 59 Intansi/Pemerintahan yaitu :
1 ITERA
2 Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika
3 BSIP Lahan Rawa
4 Dinas Komidag Kabupaten Trenggalek
5 Dinas Koperasi dan Usaha Mikro dan Perdagangan Kabupaten Trenggalek
6 DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RIAU
7 Dinas lingkungan hidup kab.lumajang jatim
8 Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palu
9 Dinas Tanaman Pangan, Hortokultura dan Peternakan Provinsi Jambi
10 DLH Kab. Musi Banyuasin
11 IAIMA Jambi
12 IAIN Kerinci
13 IAIN Kudus
14 IAIN Syekh Nurjati Cirebon
15 IAIN Ternate
16 Kelompok Studi Wallacea
17 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
18 KESDM
19 Pemerintah Kota Batu
20 Pendidikan Biologi FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh
21 Politeknik Hasnur
22 Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
23 PPM. SYECH WALID THAIB SALEH INDRAGIRI
24 PT. Sanur Hasta Mitra Bersama
25 SD 4 Jekulo Kudus
26 SMA negeri 1 Talang Ubi PALI Sumatera Selatan
27 SMAN 1 Hampang
28 SMP Negeri 6 Sungai Penuh
29 STAI At Taqwa Bondowoso
30 UIN Alauddin Makassar
31 UIN Antasari Banjarmasin
32 UIN Jember
33 UIN Mahmud Yunus Batusangkar
34 UIN MALIKI MALANG
35 UIN Raden Intan Lampung
36 UIN Raden Mas Said Surakarta
37 UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
38 UIN Sumatera Utara
39 UIN Sunan Ampel Surabaya
40 UIN Sunan Gunung Djati Bandung
41 UIN Walisongo Semarang
42 ULM
43 UNARS
44 UNIVERSITAS ABDURRAB PEKANBARU
45 Universitas Bengkulu
46 Universitas Diponegoro
47 Universitas Galuh
48 Universitas Indonesia
49 Universitas Jambi
50 Universitas Kuningan
51 Universitas Lampung
52 Universitas Lampung
53 Universitas Mulawarman
54 Universitas Perwira Purbalingga
55 Universitas Riau
56 Universitas Sumatera Utara
57 Universitas Wiraraja
58 UNY
59 YIARI